dalam (Rani & Wiloso, 2013) bahwa wayang merupakan suatu bahasa simbol yang hidup dan kehidupan yang lebih bersifat rohaniah dan lahiriah. Wayang sering digunakan sebagai media berkomunikasi dalam menyampaikan nilai-nilai serta pesan moral dari nenek moyang. Orang-orang jaman dahulu sudah tak asing dengan cerita dan kisah wayang.
Munculnya tokoh Drupadi misalnya, telah diubah menjadi isteri Yudistira. Padahal dalam kisah Mahabharata yang versi India, Drupadi atau Pancali ini adalah isteri dari kelima Pandawa. Poliandri diubah menjadi monogami. Cerita wayang atau lakon Dewa Ruci, misalnya, juga merupakan karya asli dari Jawa.
NAKULA yang dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama Pinten (nama tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan sebagai obat) adalah putra ke-empat Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Madrim, putri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati, dari negara Mandaraka.
Dewi Kunti selalu mengajarkan bahwa dalam hidup ini kita tidak boleh menerima sesuatu dari hasil iba seseorang. Keturunan Bima(Werkudara) Selain Gatotkaca dan Antareja, Werkudara juga mamiliki putra yang ahli perang dalam air yaitu Antasena, Putra Bima dengan Dewi Urangayu, putri dari Hyang Mintuna, dewa penguasa air tawar. Memperistri Dewi Drupadi
Versi Jawa menyebut Dropadi dengan nama "Drupadi". Menurut pewayangan Jawa, setelah memenangkan sayembara, Arjuna menyerahkan putri itu kepada Puntadewa selaku kakak tertua. Semula Puntadewa menolak, namun setelah didesak oleh ibu dan keempat adiknya, akhirnya ia pun bersedia menikahi Drupadi. Dari perkawinan itu lahir seorang putra bernama
. 338 414 16 165 280 282 66 297
cerita wayang drupadi dalam bahasa jawa