Sayaingin memberikan kesaksian hari ini bahwa Yesus bukanlah sekadar seorang guru yang hebat, seorang pejuang kemanusiaan yang hebat, dan seorang dramawan yang hebat, tetapi dengan sesungguh-sungguhnya, Putra Allah yang hidup, Sang Pencipta, Penebus dunia, Juruselamat umat manusia. 6. Saya tahu bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup.

Lukas 21-52 Ayat 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Kabar sukacita Allah sampaikan kepada para gembala di Padang Efrata dua ribu tahun lalu melalui Malaikat-Nya, bahwa telah lahir seorang Juruselamat yaitu Yesus Kristus Tuhan di kota Daud. Juruselamat yang akan menyelamatkan umat manusia dari dosa dan hukuman kekal. Kabar sukacita yang membawa keselamatan tidak hanya bagi para gembala tetapi juga bagi semua umat manusia yang percaya kepada bayi Yesus. Kelak melalui kematian-Nya di kayu salib tersedia keselamatan yaitu kehidupan kekal bersama Tuhan di Sorga. Dan semuanya itu diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Orang percaya adalah setiap yang orang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ciri-ciri orang percaya adalah orang yang kehidupannya mau dituntun oleh Tuhan dan melakukan perintah-perintah-Nya. Mereka inilah yang kelak setelah kematian akan tinggal di Sorga bersama Tuhan 1Tes. 414. TIDAK ADA NAMA LAIN DI BAWAH KOLONG LANGIT INI YANG DALAM NAMA-NYA KITA DISELAMATKAN SELAIN DALAM NAMA TUHAN YESUS Kis. 412. Nama Yesus adalah jaminan untuk kita hidup kekal. Kabar sukacita bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Berita ini terus disampaikan hingga saat ini. Kalau kita sudah percaya kepada-Nya tetap terus pertahankan sampai akhir kehidupan. Kalau belum sepenuhnya percaya atau mungkin belum benar-benar percaya, kita harus bertobat dan segera sungguh-sungguh menjadikan-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tuhan memberkati. DOA Terima kasih Tuhan untuk kabar sukacita yang Tuhan sampaikan. Saya percaya kabar sukacita melalui Tuhan Yesus yaitu keselamatan akan saya terima karena Tuhan Yesus adalah Juruselamat saya. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin. Dalamagama Kristen, istilah bahasa Indonesia "Juruselamat" selalu menggunakan huruf kapital (variasi lain adalah "Juru Selamat"). Istilah ini telah dipercayai sejak zaman Perjanjian Lama dan dinanti-nantikan oleh umat Israel sebagai perjanjian yang akan digenapi oleh Allah. Bangsa Israel percaya bahwa pada suatu hari nanti akan lahir seorang Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Ini salah satu bukti sejarah bahwa kelahiran Tuhan Yesus Kristus menjadi manusia tidak mungkin terjadi pada bulan Desember pada musim dingin yang bahkan bisa bersalju. Lukas 2 1. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, –karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud– 5. supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 6. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7. dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. 8. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10. Lalu kata malaikat itu kepada mereka “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa 11. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12. Dan inilah tandanya bagimu Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” 13. Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya 14. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” 15. Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” 16. Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Paskahadalah perayaan umat Kristen dan Katolik yang tidak kalah pentingnya dengan perayaan kelahiran Yesus Kristus. Jika dalam perayaan kelahiran Tuhan Yesus, umat Kristen dan Katolik diberikan suatu kabar baik bahwa Juruselamat telah lahir. Dan itu menandakan bahwa mereka tidak perlu khawatir semasa hidup di dunia. Tidak perlu khawatir akan Dari Kehidupan Spencer W. Kimball Di awal pelayanannya sebagai seorang Rasul, Penatua Spencer W. Kimball mengalami tiga serangan jantung dalam waktu sekitar dua minggu. Setelah hampir tujuh minggu memulihkan diri di rumah, dia “mulai mencari pelepasan dari kurungan rumahnya yang monoton.” Dia mengatur untuk memulihkan diri di antara teman-temannya suku Navajo di negara bagian New “Suatu pagi dalam masa pemulihannya, tempat tidur Penatua Kimball ditemukan kosong. Berpikir bahwa dia telah pergi berjalan-jalan pagi dan akan kembali pada saat sarapan, para pengurusnya pergi melakukan tugas mereka masing-masing. Tetapi ketika dia belum kembali sampai pukul 10 pagi, mereka mulai khawatir. Usaha pencarian pun dimulai. Akhirnya dia ditemukan beberapa mil jauhnya di bawah sebuah pohon cemara. Alkitabnya berada di sampingnya, terbuka pada pasal terakhir dalam Kitab Yohanes. Matanya terpejam, dan ketika kelompok pencari itu sampai ke tempatnya dia tetap terdiam seperti saat pertama kali mereka melihatnya. Namun, suara mereka yang ketakutan menyadarkannya, dan ketika dia mengangkat kepalanya mereka dapat melihat bekas aliran air mata di pipinya. Menanggapi pertanyaan mereka, dia menjawab, ’[Lima] tahun lalu tepat pada hari ini saya dipanggil untuk menjadi seorang Rasul Tuhan Yesus Kristus, dan saya hanya ingin menghabiskan hari ini dengan-Nya yang bagi-Nya saya menjadi saksi.’”2 Presiden Kimball memberi kesaksian tentang keilahian Juruselamat “berulang-ulang kali.”3 Dia menyatakan “Tidak peduli betapa banyaknya kita berkata-kata mengenai Dia, itu pun masih terlalu sedikit.”4 Dan kebaikan dari kehidupan Presiden Kimball sepadan dengan kekuatan kesaksiannya. Penatua Neal A. Maxwell dari Kuorum Dua Belas Rasul mengamati “Presiden Kimball adalah orangnya Tuhan dan bukan orang siapa pun selain Dia. Hasratnya yang terdalam adalah untuk melayani Tuhan, dan dia menolak untuk dikompromikan dengan pertimbangan lainnya.”5 Ajaran-Ajaran Spencer W. Kimball Lebih dari sekadar seorang guru yang hebat, Yesus Kristus adalah Putra Allah yang hidup dan Juruselamat umat manusia. Dalam majalah, Time, pada terbitan belum lama ini, seorang profesor emeritus terkemuka di salah satu universitas terbesar kita, dikutip pernyataannya secara panjang lebar mengenai rasionalisasinya. Profesor ini mengakui bahwa Yesus dari Nazaret memiliki kehangatan manusia; kapasitas yang besar akan kasih; pengertian yang luar biasa. Dia menyebut-Nya seorang pejuang kemanusiaan yang hebat, seorang guru yang hebat, seorang dramawan yang hebat. Sebagai suatu rasionalisasi yang khas, dia menjelaskan bahwa Lazarus bukanlah mati, melainkan hanyalah “… dikembalikan pada kesehatannya’ oleh Yesus, kekuatan dari pikiran dan pembelajaran, serta melalui terapi dari vitalitasnya sendiri yang berkelimpahan!’” Saya ingin memberikan kesaksian hari ini bahwa Yesus bukanlah sekadar seorang guru yang hebat, seorang pejuang kemanusiaan yang hebat, dan seorang dramawan yang hebat, tetapi dengan sesungguh-sungguhnya, Putra Allah yang hidup, Sang Pencipta, Penebus dunia, Juruselamat umat Saya tahu bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup. Saya tahu Kristus menyatakan diri-Nya sendiri sebagai Tuhan Allah Yang Mahakuasa, Kristus Tuhan, Yang Awal dan Yang Akhir, Penebus dunia, Yesus Kristus, Yang Mahakuat pelindung Israel, Sang Pencipta, Putra Allah yang hidup, Yehova. Elohim sang Bapa menyatakan Yesus sebagai Putra Tunggal-Ku, firman kuasa-Ku. Dan dua kali, setidaknya, saat pembaptisan di Yordan dan kemudian di Gunung Perubahan Rupa, Dia menyatakan “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” lihat Markus 111; Lukas 322 dan menyatakan bahwa “dunia-dunia dijadikan oleh-Nya, manusia dijadikan oleh-Nya, segala hal dijadikan oleh-Nya, dan melalui Dia, dan dari Dia” [lihat A&P 9310].8 Kita bersaksi bersama dengan Yohanes Pembaptis, yang, sewaktu dia melihat Tuhan mendekatinya, berkata “… Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” Yohanes 129. Bukan sekadar seseorang dengan kehangatan manusia, melainkan Anak domba Allah. Kita bersaksi bersama Natanael, seorang Israel yang tidak bercela “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel” Yohanes 149. Bukan sekadar seorang guru yang hebat, tetapi sesungguhnya Putra Allah. Kita bersaksi lagi dengan Yohanes yang Terkasih, yang ketika melihat Yesus di pantai, berkata dengan keyakinan, “Itu Tuhan!” [lihat Yohanes 217]. Bukan sekadar seorang pejuang kemanusiaan yang hebat, tetapi Tuhan Allah surga. Dan bersama dengan Simon Petrus, yang, ketika ditanya oleh Tuhan, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” berkata, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup,” Matius 1615, 16, dan menerima pernyataan ini dari Juruselamat “… Berbahagialah engkau, Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu melainkan Bapa-Ku yang di surga” Matius 1617. Dan terakhir, kita memberikan kesaksian bersama dengan Nabi Joseph Smith yang bersedia memberikan nyawanya demi Saya tahu bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah yang hidup dan bahwa Dia telah disalibkan bagi dosa-dosa dunia. Dia adalah teman saya, Juruselamat saya, Tuhan saya, dan Allah Pelayanan Juruselamat merentang sepanjang kekekalan—dahulu, sekarang, dan di masa yang akan datang. Saya ingin … bersaksi bahwa [Yesus Kristus] bukan saja hidup pada pertengahan zaman selama kira-kira tiga puluh tiga tahun, melainkan bahwa Dia hidup sepanjang kekekalan sebelum ini, dan akan hidup sepanjang kekekalan sesudahnya; dan saya memberikan kesaksian bahwa Dia bukan saja adalah yang mengatur kerajaan Allah di atas muka bumi, tetapi juga Pencipta dunia ini, Penebus umat Yesus Kristus adalah Allah Perjanjian Lama, dan Dialah yang berbicara dengan Abraham dan Musa. Dialah yang mengilhami Yesaya dan Yeremia; Dialah yang meramalkan melalui orang-orang pilihan itu mengenai kejadian masa depan, bahkan hingga hari dan jam yang Adalah Dia, Yesus Kristus, Juruselamat kita, yang diperkenalkan kepada para pendengar yang terkejut di Yordan lihat Matius 313–17, di Bukit Perubahan Rupa yang kudus lihat Matius 171–9, di bait suci bangsa Nefi lihat 3 Nefi 11–26, dan di hutan kecil di Palmyra, New York [lihat Joseph Smith 217–25]; dan orang yang memperkenalkan tidak lain adalah Bapa-Nya yang sebenarnya, Elohim Kudus, yang menurut rupa-Nya Dia diciptakan dan yang kehendak-Nya Dia Saya tahu Tuhan hidup dan saya tahu bahwa Dia mengungkapkan pikiran dan kehendak-Nya kepada kita setiap hari, agar kita dapat diilhami mengenai arah yang harus Dia adalah batu penjuru utama. Dia adalah pemimpin kerajaan—ini adalah para pengikut-Nya—ini Gereja-Nya—ini ajaran-ajaran dan tata cara-tata cara-Nya—ini Kini kita menantikan kedatangan-Nya yang kedua sebagaimana Dia janjikan. Janji ini akan digenapi secara harfiah seperti juga banyak janji-Nya yang lain, dan sementara itu, kita memuji nama-Nya yang kudus dan melayani-Nya, serta memberikan kesaksian akan keilahian misi-Nya, bersama para nabi dari generasi ke generasi! … Saya tahu bahwa Yesus, sepanjang kekekalan masa lalu dan masa depan, adalah sang Pencipta, Penebus, Juruselamat, Putra Melalui Kurban Tebusan-Nya, Yesus Kristus menyelamatkan semua orang dari dampak Kejatuhan dan menyelamatkan yang bertobat dari dosa-dosa pribadi. Saudara-saudara yang terkasih, Allah hidup, dan saya memberikan kesaksian akan hal itu. Yesus Kristus hidup, dan Dia adalah perancang dari jalan sejati kehidupan dan keselamatan. Inilah pesan dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Ini adalah pesan terpenting di dunia dewasa ini. Yesus Kristus adalah Putra Allah. Dia telah dipilih oleh Bapa sebagai Juruselamat dunia Ketika Adam secara sengaja dan bijaksana memakan buah terlarang di Taman Eden, dia mendatangkan ke atas kita semua, para keturunannya, dua kematian—”kematian fana” atau jasmani, dan kematian rohani atau penyingkiran dari hadirat Dalam rencana ilahi Allah, sarana disediakan bagi seorang penebus untuk mematahkan rantai kematian dan, melalui kebangkitan, memungkinkan penyatuan kembali roh dan tubuh semua orang yang pernah tinggal di bumi. Yesus dari Nazaret adalah Dia yang, sebelum dunia diciptakan, telah dipilih untuk datang ke bumi untuk melaksanakan pelayanan ini, untuk menaklukkan kematian fana. Tindakan sukarela ini akan menebus dari kejatuhan Adam dan Hawa serta memperkenankan roh manusia untuk memperoleh kembali tubuhnya, dan dengan demikian menyatukan kembali tubuh dan Kebangkitan yang dirujuk ini adalah pekerjaan dari Yesus Kristus, Juruselamat, yang, karena Dia adalah fana putra Maria dan ilahi Putra Allah, dapat mengatasi kekuatan yang mengatasi daging. Dia benar-benar memberikan nyawa-Nya dan secara harfiah mengambil-Nya kembali sebagai “yang sulung,” untuk diikuti oleh setiap jiwa yang pernah hidup [lihat 1 Korintus 1522–23]. Sebagai seorang Allah, Dia memberikan nyawa-Nya. Tidak seorang pun dapat mengambilnya dari-Nya. Dia telah mengembangkan, melalui kesempurnaan-Nya dalam mengatasi segala sesuatu, kuasa untuk mengambil kembali nyawa-Nya. Kematian adalah musuh-Nya yang terakhir, dan Dia bahkan mengatasinya serta menegakkan Adalah karena karunia Bapa Surgawi akan Putra-Nya sehingga semua orang—dahulu, sekarang, dan yang akan datang—dapat kembali hidup bersama-Nya yang adalah Bapa dari roh kita. Tetapi untuk memastikan agar itu dapat terjadi, pertama-tama adalah perlu bagi Yesus untuk datang ke bumi dalam daging untuk mengajarkan kepada manusia melalui teladan-Nya cara yang benar untuk hidup dan kemudian untuk dengan rela menyerahkan nyawa-Nya dan, dengan cara yang ajaib, menerima beban untuk dosa-dosa umat Pembersihan dosa tidak akan mungkin kecuali karena pertobatan mutlak dari pribadi tersebut dan belas kasihan penuh kemurahan hati dari Tuhan Yesus Kristus dalam Kurban Tebusan-Nya. Hanya melalui sarana inilah manusia dapat memulihkan diri, disembuhkan dan dicuci serta dibersihkan, dan masih memenuhi syarat bagi kemuliaan kekekalan. Mengenai peranan Juruselamat yang besar dalam hal ini, Helaman mengingatkan para putranya tentang komentar Raja Benyamin “… Tiada jalan atau cara lain dengan mana manusia dapat diselamatkan hanya melalui penebusan darah Yesus Kristus, yang akan datang, ya, ingatlah bahwa Ia datang untuk menebus dunia” Helaman 59. Dan, dalam mengenang perkataan yang Amulek ucapkan kepada Zezrom, Helaman menekankan peranan manusia dalam memperoleh pengampunan—bertobat dari dosa-dosanya “… Ia mengatakan kepadanya bahwa Tuhan pasti akan datang untuk menebus umat-Nya, tetapi bahwa Ia tidak akan datang untuk menebus mereka dalam dosa-dosa mereka, tetapi untuk menebus mereka dari dosa-dosa mereka. Dan Bapa telah memberikan kekuasaan kepada-Nya untuk menebus mereka dari dosa-dosa mereka karena pertobatan .…” Helaman 510–11. Cetak miring ditambahkan.22 [Juruselamat] mati sebagai suatu pendamaian bagi dosa-dosa kita untuk membukakan jalan bagi kebangkitan kita, untuk menunjukkan arah menuju kesempurnaan hidup kita, untuk memperlihatkan jalan menuju permuliaan. Dia mati dengan penuh maksud, dengan sukarela. Kelahiran-Nya sederhana, kehidupan-Nya sempurna, teladan-Nya mengundang; kematian-Nya membukakan pintu, dan manusia ditawari setiap karunia dan berkat yang Untuk menerima semua berkat dari Kurban Tebusan Juruselamat, kita harus menggabungkan upaya kita dengan upaya-Nya. Setiap jiwa memiliki hak pilihan bebasnya. Dia dapat memiliki semua berkat dimana Kristus hidup dan mati untuk memberikan kepadanya. Namun kematian dan rencana Kristus semuanya sia-sia dan bahkan lebih parah daripada gagal jika kita tidak mengambil manfaat darinya “Karena lihatlah, Aku, Allah telah menderita segala hal ini untuk semua orang, supaya mereka tidak perlu menderita jika mereka mau bertobat” A&P 1916. Juruselamat datang “untuk mendatangkan kebakaan serta hidup yang kekal bagi manusia” Musa 139. Kelahiran, kematian, dan kebangkitan-Nya mendatangkan hal yang pertama. Tetapi kita harus menggabungkan upaya kita dengan upaya-Nya untuk mendatangkan yang kedua, untuk mendapatkan kehidupan Ketika kita berpikir tentang kurban besar dari Tuhan kita Yesus Kristus dan penderitaan yang ditanggung-Nya bagi kita, kita akan menjadi orang yang sangat tidak berterima kasih jika kita tidak menghargainya sejauh yang dimungkinkan oleh kekuatan kita. Dia menderita dan mati bagi kita, meskipun demikian jika kita tidak bertobat, semua penderitaan dan rasa sakit-Nya demi kita menjadi Penderitaan-Nya sebelum dan di kayu salib serta pengurbanan-Nya yang besar dapat sedikit atau tidak berarti sama sekali bagi kita kecuali kita menjalankan perintah-perintah-Nya. Karena Dia berfirman, “… Mengapa kamu berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?” Lukas 646. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” Yohanes 1415.26 Orang yang mengenal Allah dan mengasihi-Nya serta menjalankan perintah-perintah-Nya dan mematuhi tata cara-tata cara-Nya yang sejati boleh dalam kehidupan ini, atau kehidupan yang akan datang, melihat wajah-Nya dan mengetahui bahwa Dia hidup serta akan bersekutu dengan Kita percaya, dan adalah kesaksian kita, dan kita menyatakannya kepada dunia “bahwa tidak akan ada nama lain ataupun jalan lain ataupun cara lain yang diberikan dengan mana keselamatan dapat datang kepada anak-anak manusia. Hanya di dalam serta melalui nama Kristus, Tuhan yang Mahakuasa” Mosia 317. Kita tahu, dan adalah kesaksian kita, dan kita juga menyatakannya kepada dunia bahwa untuk diselamatkan manusia harus “percaya bahwa keselamatan itu dahulu ada, sekarang pun ada dan akan datang di dalam dan melalui darah penebusan Kristus, Tuhan yang Mahakuasa” Mosia 318. Karenanya, bersama Nefi, “kita menulis dengan tekun untuk membujuk anak-anak kita dan juga saudara-saudara kita supaya percaya kepada Kristus dan supaya didamaikan dengan Allah; karena kita tahu bahwa setelah kita berbuat segala sesuatu hanya dengan kasih karunia kita diselamatkan .… Dan kita berbicara tentang Kristus, kita bersukacita dalam Kristus, kita berkhotbah tentang Kristus, kita bernubuat tentang Kristus dan kita menulis sesuai dengan nubuat-nubuat kita, supaya anak-anak kita dapat mengetahui kepada sumber mana mereka dapat mencari untuk pengampunan dosa-dosa mereka” 2 Nefi 2523, 26; cetak miring ditambahkan.28 Kita berkenan di hadapan Tuhan ketika kita menjalankan Injil-Nya. Saya dapat membayangkan Tuhan Yesus Kristus [dalam masa pelayanan fana-Nya,] tersenyum sewaktu Dia memandang umat-Nya dalam pengabdian mereka .… … Saya pikir Tuhan Yesus Kristus tersenyum ketika Dia melihat ke dalam rumah tangga umat-Nya dan melihat mereka berlutut dalam doa keluarga pagi dan malam, anak-anak turut berperan serta. Saya pikir Dia tersenyum ketika Dia melihat pasangan suami dan istri muda, dan pasangan yang lebih tua, dengan kasih sayang mendalam bagi satu sama lain, yang melanjutkan jalinan pacaran mereka …, yang melanjutkan untuk saling mengasihi dengan segenap jiwa mereka sampai harinya mereka mati dan kemudian menekankannya sepanjang kekekalan. Saya pikir Dia berkenan dengan keluarga-keluarga yang berkurban dan berbagi .… Saya pikir Tuhan Yesus Kristus tersenyum ketika Dia memandang ke bawah dan melihat [ribuan] yang tidak aktif setahun yang lalu, tetapi hari ini berbahagia di dalam kerajaan, banyak di antaranya telah pergi ke bait suci kudus Allah dan mendapatkan endowmen mereka serta pemeteraian mereka, dan yang dengan air mata syukur berterima kasih kepada Tuhan bagi program-program-Nya. Saya pikir saya melihat air mata sukacita di dalam mata-Nya dan senyuman di bibir-Nya ketika Dia melihat … jiwa-jiwa baru yang telah datang kepada-Nya tahun ini, yang telah mengakui nama-Nya, yang telah memasuki air pembaptisan, dan saya pikir Dia mengasihi mereka yang membantu mempertobatkan mereka pula. Saya melihat-Nya tersenyum sewaktu Dia melihat umat-Nya dalam jumlah besar berlutut dalam pertobatan, mengubah kehidupan mereka, menjadikan mereka lebih bercahaya dan bersih, serta lebih seperti Bapa Surgawi mereka dan Saudara mereka, Yesus Kristus. Saya pikir Dia berkenan dan tersenyum ketika Dia melihat kaum muda sewaktu mereka mengatur kehidupan mereka serta melindungi dan membentengi diri mereka sendiri terhadap kekeliruan zaman ini. Saya pikir Dia pertama-tama berduka, dan kemudian mungkin berkenan, ketika Dia melihat, sebagaimana Dia tentu lakukan beberapa hari lalu di kantor saya, pasangan muda yang telah membuat kesalahan besar dan kini berlutut bersama dengan tangan mereka berpegangan erat. Pasti ada sukacita dalam senyuman-Nya ketika Dia menatap ke dalam jiwa mereka dan melihat bahwa mereka sedang membuat penyesuaian, sewaktu air mata mereka membanjiri tangan saya yang dengan lembut saya letakkan di atas tangan-tangan mereka. Ah, saya mengasihi Tuhan Yesus kristus. Saya berharap bahwa saya bisa memperlihatkan kepada-Nya dan menyatakan ketulusan serta pengabdian saya. Saya ingin hidup dekat dengan-Nya. Saya ingin menjadi seperti Dia, dan saya berdoa agar Tuhan mau membantu kita semua agar kita boleh menjadi seperti yang Dia katakan kepada para murid-Nya bangsa Nefi, “Karena itu, harus menjadi orang yang bagaimanakah kamu ini?” dan Dia menjawab pertanyaan-Nya sendiri dengan mengatakan, “Bahkan seperti Aku” 3 Nefi 2727.29 Kurban Tebusan memberi kita harapan dalam kehidupan ini dan bagi kekekalan yang terbentang di depan. Kita memiliki harapan di dalam Kristus di sini dan saat ini. Dia mati bagi dosa-dosa kita. Karena Dia dan Injil-Nya, dosa-dosa kita dicuci dalam air pembaptisan; dosa dan kekejian dibakar lenyap dari jiwa kita seolah dengan api, dan kita menjadi bersih, memiliki suara hati yang jernih, serta mendapatkan kedamaian yang melampaui pengertian lihat Filipi 47. Dengan menjalankan hukum Injil-Nya, kita mendapatkan kemakmuran duniawi dan memperoleh kesehatan tubuh dan kekuatan pikiran. Injil memberkati kita hari ini. Tetapi hari ini hanyalah sebutir pasir dalam Sahara kekekalan. Kita juga memiliki harapan dalam Kristus bagi kekekalan yang terbentang di depan; kalau tidak, seperti Paulus katakan, kita akan menjadi “orang-orang yang paling malang dari segala manusia” 1 Korintus 1519. Betapa besarnya kedukaan kita—dan memang seharusnyalah demikian—jika tidak ada kebangkitan! Betapa malangnya kita jika tidak ada harapan akan hidup yang kekal! Jika harapan kita akan keselamatan dan pahala kekal sirna, kita tentunya akan menjadi lebih malang daripada mereka yang tidak pernah memiliki pengharapan seperti itu. “Tetapi … Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal” 1 Korintus 1520. Sekarang pengaruh dari kebangkitan-Nya akan diteruskan kepada semua orang, “karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus” 1 Korintus 1522. Sekarang “sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang surgawi” 1 Korintus 1549. Sekarang sarana telah disiapkan yang melaluinya “yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis Maut telah ditelan dalam kemenangan’” 1 Korintus 1554 .… Kita memiliki pengharapan kekal dalam Kristus. Kita tahu kehidupan ini diberikan kepada kita untuk bersiap bagi kekekalan, “dan hubungan yang ada pada kita di sini akan terdapat di antara kita di sana, hanya hal ini berlangsung dengan kemuliaan kekal, kemuliaan mana tidak kita nikmati sekarang” A&P 1302.30 Saran bagi Pembelajaran dan Pengajaran Pertimbangkan gagasan-gagasan ini sewaktu Anda mempelajari bab ini atau sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar. Untuk bantuan tambahan, lihat halaman v–x. Bacalah kisah di halaman 27. Dengan cara apa kita dapat mendekatkan diri kepada Tuhan dan “menghabiskan hari” dengan-Nya, seperti yang dilakukan Presiden Kimball? Ulaslah halaman 29–30, dengan mencari nama dan sebutan yang Presiden Kimball gunakan bagi Yesus Kristus. Apa nama dan sebutan bagi Yesus Kristus yang memiliki makna khusus bagi Anda dan mengapa? Bagaimana Anda akan menanggapi seseorang yang mengaku bahwa Yesus hanyalah seorang guru yang hebat? Renungkan kesaksian Presiden Kimball tentang pelayanan prafana, fana, dan setelah kehidupan fana Juruselamat halaman 31. Pikirkan apa yang mungkin dapat Anda lakukan untuk memperdalam kesaksian Anda akan misi Juruselamat. Pelajari halaman 32–34, dengan mencari alasan mengapa kita membutuhkan seorang Juruselamat. Perbedaan apa yang telah dibuat Kurban Tebusan Yesus Kristus dalam kehidupan Anda? Pada halaman 32–34, Presiden Kimball bersaksi tentang hal-hal yang telah Juruselamat lakukan bagi kita. Di halaman 34–36, kita belajar tentang hal-hal yang harus kita lakukan untuk menerima semua berkat dari Kurban Tebusan. Apa perasaan Anda sewaktu Anda membandingkan apa yang telah Juruselamat lakukan bagi kita dengan apa yang telah Dia minta kita lakukan? Ulaslah pemikiran Presiden Kimball mengenai bagaimana kita dapat membuat Tuhan berkenan halaman 36–37. Pikirkan tentang bagaimana perasaan Anda ketika Anda tahu bahwa Tuhan berkenan pada diri Anda. Presiden Kimball mengajarkan bahwa kita dapat memiliki pengharapan dalam Kristus baik sekarang maupun bagi kekekalan yang terbentang di depan halaman 37–38. Bagaimana kehidupan seseorang berubah ketika mereka memiliki pengharapan dalam Kristus? Tulisan Suci Terkait Yohanes 146, 21–23; 2 Nefi 95–13, 21–23; Moroni 741; 1032–33; A&P 1915–19
Beritakesukaan besar telah diwartakan oleh para malaikat atas lahirNya sang Juru Selamat dunia. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Luk. 2:10-11)
Ilustrasi -Bayi Yesus. Puncta NatalLukas 2 1-14 TIDAK semua bayi yang lahir di dunia ini bernasib baik. Ada banyak kasus bayi yang ditelantarkan. Ada juga bayi yang baru lahir terus dibuang oleh orangtuanya. Ada bayi yang baru lahir kemudian ditinggal begitu saja di depan rumah warga. Bahkan ada bayi yang digugurkan, karena tidak dikehendaki kehidupannya. Kasus seperti ini biasanya terjadi pada pasangan yang tidak terikat pernikahan, atau pasangan muda yang tidak disetujui oleh orangtuanya. Di sekitar kita ada banyak bayi yang tidak diharapkan kelahirannya. Entah karena masalah ekonomi, hubungan yang tidak direstui atau “back street relationship.” Ada banyak orang berbelas kasih dan menyelamatkan bayi yang ditelantarkan itu. Mereka mengadopsinya dan memelihara dengan penuh kasih. Bayi itu tumbuh sebagai anak yang sehat, pintar dan membahagiakan. Ketika Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem untuk cacah jiwa atau sensus penduduk, Maria sedang hamil tua. Saatnya melahirkan sudah dekat. Maria melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. Lalu dibungkusnya anak itu dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Tidak ada tempat yang layak bagi Yesus sang bayi. Sang Juruselamat, Kristus Tuhan, keturunan Raja Daud lahir di kandang hewan dan dibungkus lampin, terbaring di palungan. Kemiskinan, kesederhanaan dan kepapaan serta penolakan oleh dunia sudah dirasakan Yesus sejak awal. Hanya orang-orang bersahaja, miskin papa yang menyambut kehadiran-Nya. Kaum anawim orang miskin yang percaya mengandalkan Allah semata seperti Maria dan Yusuf serta para gembala di padang yang menyambut peristiwa ini dengan sukacita. Warta malaikat kepada para gembala itu terdengar seperti terang yang menghalau kegelapan. “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud.” Yesus lahir seperti bayi-bayi yang tidak diharapkan, dibuang dan ditelantarkan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Apakah hati kita sudah tertutup oleh gelapnya dosa sehingga kita tidak tersentuh oleh lahirnya Sang Juruselamat? Apakah lidah kita sudah kelu oleh gemerlapnya dunia sehingga kita tidak mampu memuji Allah seperti para malaikat yang bernyanyi, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya?” Hanya hati dan kalbu kaum anawim yang bersukacita menyambut Kristus Juruselamat yang lahir dalam kemiskinan dan kesahajaan. Sang Juruselamat itu lahir sebagai orang miskin. Hanya orang yang bersemangat miskin di hadapan Allah yang mampu menerima kabar gembira lahirnya Juruselamat. Mari kita lepaskan segala kemewahan dan keangkuhan dunia agar kita bisa bersolider dengan Sang Juruselamat yang miskin. Ia lahir dalam kemiskinan bukan kemewahan. Allah hadir dalam diri manusia yang paling hina, miskin dan bersahaja. Dialah Juruselamat kita. Masih adakah tempat untuk Sang Juruselamat di hatimu? Makan sambal dicampur Natal dan Berkah Dalem. Cawas, Happy Christmas for you….
Hariini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Alkitab Rencana Video. Pencarian Terkini Hapus. Dapatkan Aplikasinya {{#signedIn}} {{/signedIn}} {{^signedIn}} Bagi Dunia! Menghitung detik-detik terakhir menuju Natal.
PESAN NATAL BERSAMA PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA PGI DAN KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA KWI Tahun2016 “HARI INI TELAH LAHIR BAGIMU JURUSELAMAT, YAITU KRISTUS, TUHAN, DI KOTA DAUD” Lukas2ll Saudari-Saudara umat Kristiani di Indonesia, Setiap merayakan Natal hati kita dipenuhi rasa syukur dan sukacita. Allah berkenan turun ke dunia, masuk ke dalam hiruk-pikuk kehidupan kita. Allah bertindak memperbaiki situasi hidup umat-Nya. Berita sukacita itulah yang diserukan oleh Malaikat “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” Luk2ll. Belarasa Allah itu mendorong kita untuk melakukan hal yang sama sebagaimana Dia lakukan. Inilah semangat atau spiritualitas inkarnasi. Keikutsertaan kita pada belarasa Allah itu dapat kita wujudkan melalui upaya untuk menyikapi masalah-masalah kebangsaan yang sudah menahun. Dalam perjuangan mengatasi masalah-masalah seperti itu, kehadiran Juruselamat di dunia ini memberi kekuatan bagi kita. Penyertaan-Nya menumbuhkan sukacita dan harapan kita dalam mengusahakan hidup bersama yang lebih baik. Oleh karena itu, kita merayakan Natal sambil berharap dapat menimba inspirasi, kekuatan dan semangat baru bagi pelayanan dan kesaksian hidup, serta memberi dorongan untuk lebih berbakti dan taat kepada Allah dalam setiap pilihan hidup. Saudari-saudara terkasih, Kita akan segera meninggalkan tahun 2016 dan masuk tahun 2017. Ada hal-hal penting yang perlu kita renungkan bersama pada peristiwa Natal ini. Sebagai warga negara kita bersyukur bahwa upaya pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia semakin memberi harapan bagi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan yang merata. Walaupun belum sesuai dengan harapan, kita sudah menyaksikan adanya peningkatan dan perbaikan pelayanan publik, penegakan hukum, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kualitas pendidikan. Kita dapat memandangnya sebagai wujud nyata sukacita iman sebagaimana diwartakan oleh malaikat kepada para gembala, “aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa” Luk 210. Memang harus kita akui bahwa masih ada juga segi-segi kehidupan bersama yang harus terus kita perhatikan dan perbaiki. Misalnya, kita kadang masih menghadapi kekerasan bernuansa suku, agama, ras, dan antar golongan SARA. Masalah korupsi dan pungli juga masih merajalela, bahkan tersebar dari pusat hingga daerah. Kita juga menghadapi kemiskinan yang sangat memprihatinkan. Data dari Badan Pusat Statistik BPS menunjukkan bahwa angka kemiskinan per Maret 2016 masih sebesar 28,01 juta jiwa. Keprihatinan lain yang juga memerlukan perhatian dan keterlibatan kita untuk mengatasinya adalah peredaran dan pemakaian narkoba. Data Badan Narkotika Nasional BNN tahun 2015 memperlihatkan bahwa pengguna narkoba terus meningkat jumlahnya. Pada periode Juni hingga November 2015 terjadi penambahan sebesar 1,7 juta jiwa, dari semula 4,2 juta menjadi 5,9 juta jiwa. Semakin banyaknya pengguna narkoba itu tidak lepas dari peran produsen dan pengedar yang juga bertambah. Kita juga harus bekerja keras untuk mendewasakan dan meningkatkan kualitas demokrasi. Penyelenggaraan Pemilu merupakan salah satu sarananya, seperti Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak Pilkada serentak yang akan dilaksanakan tanggal 15 Februari 2017 di 101 daerah terdiri atas 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota. Peristiwa itu akan menjadi ujian bagi partisipasi politik masyarakat dan peningkatan kualitas pelaksana serta proses penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut. Tantangan-tantangan tersebut, sebagaimana juga masalah lainnya, harus kita hadapi. Jangan sampai persoalan-persoalan sosial dan kemanusiaan itu membuat kita merasa takut. Kepada kita, seperti kepada para gembala, malaikat yang mewartakan kelahiran Yesus mengatakan “jangan takut” Luk 210. Saudari-saudara terkasih, Marilah kita jadikan tantangan-tantangan tersebut kesempatan untuk mengambil prakarsa dan peran secara lebih nyata dalam menyikapi berbagai persoalan hidup bersama ini. Kita ciptakan hidup bersama yang damai dengan terus melakukan dialog. Kita lawan korupsi dan pungli dengan ikut aktif mengawasi pelaksanaan dan pemanfaatan anggaran pembangunan. Kita atasi problem kemiskinan, salah satunya dengan meningkatkan semangat berbagi. Kita lawan narkoba dengan ikut mengupayakan masyarakat yang bebas dari narkoba, khususnya dengan menjaga keluarga kita terhadap bahaya barang terlarang dan mematikan itu. Kita tingkatkan kualitas demokrasi kita melalui keterlibatan penuh tanggungjawab dengan menggunakan hak pilih dan aktif berperan serta dalam seluruh tahapan dan pelaksanaan Pilkada. Kita juga berharap agar penyelenggara Pilkada dan para calon kepala daerah menjunjung tinggi kejujuran dan bersikap sportif, menaati semua aturan yang sudah ditentukan dan aktif berperan menjaga kedamaian demi terwujudnya Pilkada yang berkualitas. Kita tolak politik uang. Jangan sampai harga diri dan kedaulatan kita sebagai pemilih kita korbankan hanya demi uang. Kita syukuri kehadiran Yesus Kristus yang mendamaikan kembali kita dengan Allah. Inilah kebesaran kasih karunia Allah, sehingga kita layak disebut sebagai anak-anak Allah lYoh 21. Di dalam Yesus Kristus kita memperoleh hidup sejati dan memperolehnya dalam segala kelimpahan Yoh 1010. Kita syukuri juga berkat yang telah kita terima sepanjang tahun yang segera berlalu. Kita sampaikan berkat sukacita kelahiran Yesus Kristus ini kepada sesama kita dan seluruh ciptaan. Kita mewujudkan karya kebaikan Allah itu melalui perhatian dan kepedulian kita terhadap berbagai keprihatinan yang ada dengan aktif mengupayakan pembangunan yang berkelanjutan dan yang ramah lingkungan. Dengan demikian, perayaan kelahiran Yesus Kristus ini dapat menjadi titik tolak dan dasar bagi setiap usaha kita untuk lebih memuliakan Allah dalam langkah dan perbuatan kita. SELAMAT NATAL 2016 dan TAHUN BARU 2017 Jakarta, 10 November 2016 PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA KONFERENSI WALIGEREJA DI INDONESIA, INDONESIA, Pdt Dr Henriette Lebang Mgr. Ignatius Suharyo Ketua Umum K e t u a Post navigation . 60 447 68 363 222 356 18 182

hari ini telah lahir juruselamat dunia yesus tuhan